Waspadai Penyakit Menular di Musim Hujan!
July 4, 2014Pintar dengan Berolahraga
July 4, 2014Sebagai seorang mahasiswa dengan materi kuliah seabrek dan intensitas praktikum tinggi, masing-masing dari kita pasti sering mengalami yang namanya ketiduran saat belajar di malam hari. Tidur dengan kondisi lampu belajar dan lampu kamar menyala sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Tahukah kalian bahwa efek dari kebiasaan itu ternyata berbahaya?
Menyalakan lampu di waktu tidur normal (9 malam hingga 8 pagi) menyebabkan produksi hormon melatonin menjadi terhambat. Hormon melatonin adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar pineal di dalam otak yang pembentukannya dipicu oleh gelap dan berfungsi mengatur bioritme atau irama tubuh dalam hal pengaturan tidur.
Kadarnya paling tinggi ditemukan menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 – 04.00 dan paling rendah di sore hari. Ini juga menjawab mengapa orang semakin bertambah usia semakin sedikit tidurnya, karena secara alamiah, produksi hormon melatonin ini juga akan mengalami penurunan sejalan dengan pertambahan usia manusia. Penurunan yang drastis biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun. Menurunnya hormon ini menyebabkan kualitas tidur menurun dan berdampak pada kesulitan tidur. Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti oksidan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu meningkatkan mood, dan menghilangkan ketegangan.
Selain itu, melatonin juga berguna untuk melawan tumor ganas. Dari penelitian yang dilakukan oleh Texas University, diketahui bahwa anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit, otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah anak-anak pengidap leukemia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak-anak berusia dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini setiap tahunnya dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London menyatakan bahwa jumlah penderita kanker didominasi oleh mereka yang terlalu lama memakai lampu dimalam hari dibanding dengan yang memadamkan lampu. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift malam yang memiliki resiko terkena kanker payudara.
Menurut laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University Medical Center yang dipublikasikan pada Juli 2012, tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan perubahan struktur pada otak dan menyebabkan depresi. Ohio State University melakukan percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari. Ternyata hamster itu menunjukkan tanda-tanda depresi. Namun semua gejala depresi itu akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur dengan lampu mati saat malam hari.
Memang, ada sebagian orang yang merasa tidak nyaman, bahkan tidak dapat tidur pada kondisi gelap. Namun jika melihat manfaatnya, hal ini menjadi penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, mulailah dengan mengontrol jam tidur malam dengan baik, lalu putuskan dengan bijak, apakah masih ingin melanjutkan belajar atau tidak. Selain itu, usahakan tidur dengan menyalakan lampu tidur, atau setidaknya jangan di bawah pencahayaan langsung lampu kamar. (na)
(Image credit: Alfian Rismawan)