Merah di FK UGM dan Alun-Alun Kidul
June 24, 2016National Leadership Summit: Yogyakarta
June 25, 2016Pada tanggal 10 Desember 1948 di Palais de Challiot, Paris, terbentuklah suatu deklarasi yang menjamin hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak dilahirkan. Deklarasi tersebut lebih dikenal dengan nama Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Sejak saat itu, setiap tanggal 10 Desember dirayakan Human Rights Day (HRD) untuk memperingati pengesahan dokumen tersebut. SCORP sebagai Standing Committee yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, mengadakan acara HRD-WDD collab dengan SCOME dalam rangka merayakan HRD dan juga merayakan World Disability Day.
SCORP CIMSA UGM sendiri mengadakan HRD-WDD Collab dalam empat rangkaian acara berbeda, yaitu HRD-WDD Paper Mob, #DefendTheirRights Campaign, HRD Booth dan SERENITY dengan target internal dan eksternal.
HRD WDD Paper Mob & HRD booth merupakan kampanye internal yang dilaksanakan berturut-turut pada tanggal 7 Desember 2015 dan tanggal 11 Desember 2015 di Fakultas Ke- dokteran Universitas Gadjah Mada. Rangkaian acara pertama yaitu HRD-WDD Paper Mob adalah kampanye massa dengan formasi yang membentuk tulisan HRD dan WDD. Setelah itu, dilanjutkan dengan HRD Booth dimana kita membuat photo booth dengan tema HRD dengan quotes dan property yang menarik. Kedua rangkaian ini bertujuan untuk mening katkan kepedulian mahasiswa FK UGM terh- adap pentingnya HAM sebagai calon tenaga medis kedepannya.
Dua rangkaian acara terakhir yang bersifat eksternal adalah #DefendTheirRight Campaign dan SERENITY. #DefendTheirRight Campaign merupakan rangkaian wajib dari nasional berupa video yang mem
peragakan bahasa isyarat yang berarti “Kita Semua Sama” dan diunggah ke media sosial CIMSA UGM.`
Sebagai puncak rangkaian acara, SCORP CIMSA UGM mengadakan SERENITY (SCORP’s Heroes of Humanity) di Panti Asuhan Bina Siwi pada tanggal 20 December 2015. Acara ini memiliki konsep sederhana yang membuat orang-orang yang memiliki keterbatasan menjadi seorang pahlawan. Project ini dimulai dengan anak-anak panti menunjukkan keterampilannya dalam bermain gamelan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan games dimana mereka berperan sebagai pahlawan untuk melawan kejahatan. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi menggambar dan pemberian pin ke anak-anak panti. Hal ini bertujuan agar pin atau gambar tersebut sebagai penyemangat mereka lebih percaya diri selayaknya pahlawan sesungguhnya dalam kesehariannya.
by Dixon Hovin