CIMSA Anniversary Project 2016 Yogyakarta
September 13, 2016+101: Approach and Counsel
September 19, 2016Di panasnya hari Jumat, tepatnya pada tanggal 17 Juni 2016, teman-teman SCORP CIMSA UGM bersama-sama mendatangi SMP Bina Anak Soleh atau yang lebih dikenal dengan nama SMP BIAS yang bertempat di Giwangan dalam rangka melaksanakan salah satu project SCORP yang bernama REFINEMENT, Region Five on Disaster Management. Project ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan juga mengajarkan para murid SMP BIAS mengenai penanganan dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat terjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di daerah tersebut, yaitu gempa bumi.
Acara dimulai dengan sambutan yang diberikan oleh Local Officer SCORP 2014/2015, Dixon Hovin. Selanjutnya acara diambil alih oleh MC dengan games teka-teki yang membuat para murid memutar otak untuk menjawabnya. Ruangan kecil yang berpondasi kayu itu pun riuh dengan suara murid-murid yang mencoba untuk menebak teka-teki yang diberikan.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Oktomi Wijaya, pembicara yang adalah perwakilan dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK). Para murid diajarkan tentang bagaimana cara menyelamatkan diri saat gempa terjadi, selain itu mereka juga belajar mengenai bagaimana terbentuknya gempa serta mengenai gempa yang melanda Yogyakarta pada tahun 2016. Setelah diberikan arahan mengenai penanganannya, diadakanlah simulasi gempa demi pemahaman para murid dan juga guru yang terlibat.
Dengan suara toa memecah suasana, para peserta mulai berlindung diri dibawah meja. Setelah beberapa menit mereka pun segera berlari keluar kelas menuju titik berkumpul yang aman. Para guru kemudian mendata murid-muridnya, dan selagi pertolongan pertama diberikan kepada murid yang cedera, beberapa orang diperintahkan untuk kembali ke kelas untuk menolong murid yang tertinggal.
Simulasi berlangsung dengan tertib dan semua tampak sangat antusias dalam mengikutinya. Acara pun diakhiri dengan sesi foto bersama.
Dengan adanya acara ini, diharapkan peserta tidak hanya mengerti namun juga dapat menerapkan langkah-langkah penyelamatan diri. Selain itu dengan mengertinya mereka, diharapkan juga bila terjadi gempa mereka dapat menyelamatkan diri atau bahkan menyelamatkan orang lain dari bahaya.
by Menur Wulan