Fight the Virus, Not the Infected Ones
December 11, 2016World AIDS Day 2016
January 31, 2017Kesempurnaan, suatu hal yang pasti diinginkan oleh semua orang, baik pria, wanita, tua maupun muda. Banyak orang rela meluangkan waktu, tenaga, dan bahkan materi untuk mencapainya. Tapi, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan sempurna?
Tanpa disadari, dalam berkehidupan, masyarakat telah menciptakan standar tertentu dalam mengartikan tubuh yang ideal atau sempurna. Dengan adanya standar ini, tidak sedikit orang berusaha untuk memenuhinya tanpa memperhatikan kesehatan dari tubuh mereka sendiri. Tekanan dari masyarakat ditambah dengan kurangnya rasa percaya diri lama-kelamaan dapat mempengaruhi kondisi mental dari seseorang. Salah satu dari gangguan mental yang paling sering dialami adalah gangguan makan atau eating disorder.
Apakah arti dari eating disorder?
Eating disorder adalah suatu penyakit serius dan sering fatal yang menyebabkan gangguan berat pada perilaku makan seseorang. Obsesi terhadap makanan, berat badan, dan bentuk tubuh juga dapat menandakan suatu gangguan makan.
Eating disorder dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Anorexia Nervosa
Anorexia Nervosa terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan berlebihan akan bertambahnya berat badan, menolak untuk menjaga berat badan yang sehat, serta memiliki persepsi akan bentuk tubuh yang tidak realistis. Orang-orang dengan anorexia nervosa akan sangat membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi dan selalu melihat dirinya berberat badan lebih walaupun sebenarnya tidak.
Anorexia dapat memperlambat detak jantung serta menurunkan tekanan darah, hal ini dapat membuat tubuh terasa lelah dan lemas dan bahkan menyebabkan tidak sadarkan diri. Selain itu bila terus berlanjut, tulang dapat mengalami osteoporosis karena densitas tulang yang hilang, serta kulit kering dan rambut rontok.
2. Bulimia Nervosa
Merupakan gangguan makan dimana orang-orang yang mengalaminya akan makan secara berlebihan hingga tidak terkontrol, kemudian diikuti dengan perilaku seperti memuntahkan makanannya, olahraga berlebihan atau penggunaan obat-obatan pencahar (laxatives) dan diuretik sebagai bentuk kompensasi.
Salah satu bentuk komplikasi yang jarang terjadi, namun merupakan penyebab kematian yang paling sering dijumpai antara lain Mallory-Weiss syndrome, yaitu rusaknya lapisan mukosa pada kerongkongan yang disebabkan karena muntah yang dipaksakan. Pada individu dengan penyalahgunaan obat pencahar dalam jangka waktu yang lama, risiko untuk terjadinya kanker kolon juga menjadi semakin meningkat.
3. Binge Eating Disorder
Individu yang mengalami gangguan makan ini akan kehilangan kendali akan pola makannya. Perbedaannya dengan bulimia nervosa adalah perilaku tidak diikuti dengan memuntahkan makanan secara paksa atau konsumsi obat-obatan. Binge eating disorder dapat mengarah kepada tingginya tekanan darah dan kolesterol, serta dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Penyebab dari eating disorder sendiri dapat dikaitkan dengan hormon dan genetik, tetapi kausa terbanyak adalah dari faktor fisiologis dan lingkungan. Rasa percaya diri yang rendah dan pemikiran body image yang negatif sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan mental dari seseorang. Faktor lingkungan seperti tekanan dari orang-orang terdekat, tuntutan pekerjaan serta trauma yang dialami terdahulu juga dapat mengarahkan kepada eating disorder.
Bentuk pengobatan pada pasien dengan eating disorder bergantung pada efek samping maupun komplikasi yang dialami. Obat-obatan seperti antidepressants, antipsychotic, serta mood stabilizers dapat digunakan dalam penyembuhan dari eating disorder dalam mengatasi depresi serta kegelisahan. Selain terapi pemberian nutrisi, psychotherapy adalah salah satu penanganan yang terpenting. Dukungan mental dari orang-orang terdekat sangatlah penting untuk proses penyembuhan, meskipun rasa percaya diri serta usaha individu untuk kembali ke pola makan yang sehat menjadi suatu hal yang utama.
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati, mulailah untuk mencintai diri sendiri dan mencoba untuk tidak menjunjung standar kecantikan yang tidak realistis. Ketika kita telah mencintai diri sendiri, kita akan mengetahui bahwa kita tidak butuh pengakuan dari orang-orang lain untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Selama tubuh ini sehat dan orang-orang di sekitar kita menerima diri kita apa adanya, mengurangi satu sendok makan tidaklah akan mengubah kesempurnaan yang telah diberikan oleh-Nya kepada kita.
by Menur Wulanandadari
Sumber:
– Eating Disorders: Causes, Symptoms, Signs & Treatment Help
Eating Disorders: Causes, Symptoms, Signs & Medical Complications
– Eating Disorders
https://www.nimh.nih.gov/health/topics/eating-disorders/index.shtml?utm_source=rss&utm_medium=rss
– Statistics
https://www.waldencenter.org/understanding-eating-disorders/statistics/
– Health Consequences of Eating Disorders
https://www.nationaleatingdisorders.org/health-consequences-eating-disorders
Sumber Gambar:
http://www.embracefund.org/mental-health-resource/eating-disorder