MEDSPEECH SCOME CIMSA UGM
March 4, 2017POWER ON: Empowering Women, Eradicating Discrimination!
April 1, 2017Tuberculosis (TB) merupakan penyakit yang menjadi salah satu kepentingan global. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2009, Tuberculosis (TB) telah merenggut nyawa 1.7 juta orang di seluruh dunia. Terdapat enam negara yang berkontribusi kepada 60% dari total jumlah tersebut, dengan Indonesia berdiri di posisi kedua setelah India. Salah satu target kesehatan dari Sustainable Development Goals adalah mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030. Walaupun jumlah penderita TB telah berkurang sekitar 1.5% setiap tahunnya sejak tahun 2000, angka ini perlu ditingkatkan menjadi 4-5% penurunan setiap tahunnya untuk mencapai “End TB Strategy” pada tahun 2020.
PENYEBARAN
Tuberculosis disebabkan oleh bakteri Myobacterium tuberculosis. Orang yang terinfeksi bakteri tersebut tidak dapat secara langsung menyebarkan bakteri kepada orang lain, sebab hanya bakteri TB yang aktif yang dapat menyebar ke orang lain. TB tidak dapat tersebar melalui jabatan tangan, kontak dengan baju, gelas, alat makan, toilet, atau permukaan lainnya, melainkan melalui partikel yang disebut dengan droplet nucleii, yang dikeluarkan melalui batuk dari orang dengan TB paru—salah satu bentuk yang paling sering ditemukan—yang tidak diobati. Infeksi di luar paru-paru dapat terjadi sebagai bagian dari infeksi utama, infeksi umum lama, atau menjadi tempat reaktivasi.
Beberapa orang dapat menunjukkan gejala TB dalam kurun waktu beberapa minggu setelah terjadinya infeksi, sebelum sistem imun penderita dapat melawan bakterinya. Orang lain dapat mulai sakit bertahun-tahun setelah terinfeksi apabila sistem imun orang tersebut melemah, dan ada juga orang yang telah terinfeksi namun tidak pernah mengalami gejala TB.
GEJALA
Gejala penyakit TB dapat bermacam-macam bergantung pada lokasi pertumbuhan bakteri, tetapi penyakit TB yang paling umum adalah pulmonary TB atau TB yang menginfeksi paru-paru. Pulmonary TB umumnya dapat mengakibatkan gejala seperti:
- Batuk parah yang bertahan 3 minggu atau lebih
- Nyeri dada
- Batuk darah atau dahak
- Penurunan berat badan
- Berkeringat pada malam hari
PENGOBATAN
Penderita TB membutuhkan waktu enam bulan penanganan rutin untuk mengobati penyakit TB hingga sembuh. Penanganan ini memerlukan dukungan dari orang-orang sekitar penderita. Selain perjuangan sang penderita dalam disiplin mengobati penyakitnya dan mengurangi penularan lebih lanjut, dukungan orang-orang sekitar penderita dapat menentukan angka penderita TB serta mengurangi kemungkinan peningkatan resistensi bakteri penyebab TB. Oleh karena itu, deteksi awal Tuberculosis dan mengobatinya hingga sembuh sangatlah penting.
Dalam usaha untuk menyebarluaskan informasi serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai TB, CIMSA mengadakan sebuah campaign yang berkolaborasi dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dengan tajuk ‘Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas TB melalui aksi Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh (TOSS) di Keluarga!’ yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia.
by Fara Namiradhita
Sumber:
- World Health Organization. World Health Organization Fact Sheets. March 2017. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs104/en/ (accessed March 25, 2017).
- Herchline TE, Amorosa JK. “Infectious Diseases.” October 25, 2016. http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview#a3 (accessed March 25, 2017).
- Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention. March 17, 2016. https://www.cdc.gov/tb/default.htm (accessed March 25, 2017).
Sumber gambar:
Center for Indonesian Medical Students’ Activities
@cimsanasional