Diminishing Tuberculosis: A Mankind’s Effort
March 31, 2017Praesent bibendum eros non elit tristique, sit amet imperdiet
April 16, 2017Setiap hari, 20 wanita di Indonesia telah menjadi korban kekerasan seksual dan tingkat kekerasan yang terjadi di Pulau Jawa. Dalam 6 tahun terakhir, survei dari Rifka Annisa (Women’s Crisis Center), telah terjadi 2.156 kasus kekerasan terhadap wanita (1.541 kasus kekerasan rumah tangga, 227 kasus pemerkosaan, 128 kasus pelecehan seksual, 206 kasus kekerasan dalam hubungan percintaan, 48 kasus kekerasan dalam keluarga, 4 kasus perdagangan bebas). Yogyakarta menempati urutan ketiga tertinggi untuk jumlah kasus kekerasan terhadap wanita.
Berbagai hal tersebut akhirnya melatarbelakangi terbentuknya project POWER ON: Empowering Women, Eradicating Discrimination—yang mengusung tema kekerasan berbasis gender, diprakarsai oleh SCORP dan SCORA CIMSA UGM.
POWER ON mengangkat Sustainable Development Goals poin ke-5—satu empat poin yang tertera dalam policy statement CIMSA—yaitu ‘to promote gender equality and empower women’, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa dan masyarakat umum tentang kekerasan berbasis gender dan kejadian kekerasan terhadap wanita yang tinggi di Yogyakarta.
Kegiatan POWER ON terdiri dari tiga rangkaian acara—lomba debat yang diadakan pada 4 Maret 2017, Kampanye International Women’s Day pada 8 Maret 2017, dan kemudian di akhiri dengan Talkshow dan kampanye di daerah Malioboro pada 12 Maret 2017.
- Lomba Debat POWER ON ( 4 Maret 2017 )
Lomba debat POWER ON diikuti oleh 12 tim yang merupakan mahasiswa aktif yang berasal dari berbagai fakultas dan universitas yang tidak hanya berasal dari Yogyakarta. Lomba ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi serta memperluas wawasan peserta mengenai kekerasan pada wanita. Adapun mosi yang diajukan untuk lomba debat ini adalah:
- Kekerasan yang dilakukan suami kepada istri dalam suatu keluarga dapat memicu anak laki-lakinya melakukan hal serupa.
- Perspektif gender memunculkan ketidakadilan yang menjadi sumber utama kekerasan pada perempuan.
- Dalam sebuah keluarga, segalanya berada di bawah kendali laki-laki.
- Diperlukan pendidikan kesetaraan gender dalam kurikulum sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
- Satu-satunya solusi mengatasi kekerasan berbasis gender adalah dengan gerakan feminisme.
Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta debat sangat baik. Para peserta debat datang dengan bekal wawasan luas mengenai kekerasan pada wanita dan dapat melakukan case building dalam waktu yang singkat, serta menyampaikan argumen yang valid dan kuat sesuai dengan mosi-mosi yang telah ada seputar kekerasan terhadap wanita.
- Kampanye International Women’s Day ( 8 Maret 2017 )
Untuk memperingati International Women’s Day, POWER ON mengadakan kampanye internal dengan mempertunjukkan live music serta pameran hasil karya lomba fotografi dan poster dengan tema kekerasan berbasis gender di Lobby RK FK UGM, yang sekaligus sebagai media untuk voting karya terbaik oleh warga FK UGM.
- Talkshow dan Kampanye Eksternal ( 12 Maret 2017 )
POWER ON mengundang beberapa pakar dalam bidang kekerasan wanita sebagai pembicara dalam rangkaian terakhir ini, yaitu Bu Putri Khatulistiwa dari UNALA—salah satu bentuk project mengenai kekerasan terhadap wanita dari United Nations Population Fund (UNFPA Indonesia), menjadikan POWER ON sebagai project lokal CIMSA pertama yang bekerjasama dengan salah satu dari United Nations Agencies—serta Bu Fitri dari Rifka Annisa Women’s Crisis Center, Bapak Sisparyadi dari Pusat Studi Wanita UGM dan Ibu Retnowati dari POLDA DIY.
Pada talkshow tersebut, isu kekerasan terhadap wanita dibedah lebih lanjut dengan diskusi mendalam mengenai segala aspek yang terkait dengan topik kekerasan pada wanita, dengan bahasan seperti arti kekerasan itu sendiri, hal-hal yang melatarbelakangi kekerasan pada wanita, cara yang tepat untuk menghadapi kekerasan pada wanita dan apa yang harus kita lakukan saat kita mengalami atau menjadi saksi dari kekerasan pada wanita.
Rangkaian acara POWER ON diakhiri dengan kegiatan Women’s March dari lokasi talkshow di Grand Puri Saron Hotel menuju kilometer 0 Yogyakarta, dengan membawa berbagai banner serta poster yang telah dibuat oleh member CIMSA UGM, dan kemudian melakukan edukasi kepada masyarakat yang ada di kilometer 0 dengan brosur yang berisi infografis mengenai topik terkait.
by Cita Shafira Amalia