SCORA THE SERIES
October 23, 2020There is Ableism Among Us
November 16, 2020Air susu ibu (ASI) dikenal membawa manfaat baik bagi bayi, namun bagaimana manfaatnya bagi sang ibu? Mari kita telaah satu per satu! Menyusui adalah sebuah proses pemberian ASI kepada bayi sejak satu jam setelah bayi lahir hingga berusia dua tahun, di mana oleh WHO disarankan sebaiknya enam bulan pertama khusus untuk pemberian ASI eksklusif lalu dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI hingga usia dua tahun ke atas.
Berdasarkan Riskesdas, di Indonesia, 17,7% balita mengalami gizi buruk dan kurang, 30,8% balita sangat pendek dan pendek, 10,2% balita sangat kurus dan kurus, dan 8% balita gemuk. Hal ini sangat berkaitan erat dengan pemberian ASI pada bayi. Faktanya, di Indonesia, hanya 1 dari 2 bayi berusia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, dan hanya sedikit lebih dari 5 persen anak yang masih mendapatkan ASI pada 23 bulan.
Mengapa bisa? Hal ini tidak lain karena ASI mengandung imunoglobulin A, antibodi yang dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi, seperti diare, infeksi telinga, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah, serta mengandung kolostrum yang dikenal mengandung zat kekebalan 10-17 kali lipat lebih banyak dari susu matang. Bayi yang tidak diberi ASI akan rentan terhadap penyakit infeksi, yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada balita dengan gizi buruk dan kurus.
Tak hanya melindungi bayi, pemberian ASI eksklusif juga dapat menguntungkan ibu baik dari aspek kesehatan maupun aspek lainnya, loh!
- Menurunkan risiko kanker payudara
Sebuah review dari studi di 30 negara menyatakan bahwa risiko kanker payudara dapat berkurang 4,3% setiap 12 bulan menyusui. Menurut WHO, diperkirakan bahwa pemberian ASI dapat mencegah 20.000 kematian ibu akibat kanker payudara setiap tahunnya. Salah satu pemicu kanker payudara adalah kurangnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi.
- Mencegah beberapa jenis penyakit
Berbagai studi menunjukkan bahwa menyusui dapat mencegah beberapa penyakit bagi sang ibu, yaitu diabetes tipe II, rheumatoid arthritis, penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
- Metode kontrasepsi alami
Durasi yang lama dalam menyusui juga dikenal membawa dampak bagi kesehatan serta kesejahteraan sang ibu, yaitu menunda kembalinya periode menstruasi yang dapat membantu memperpanjang waktu antara kehamilan. Ini adalah metode kontrasepsi alami yang dikenal sebagai Metode Amenore Laktasi (MAL).
- Mengurangi depresi pasca melahirkan
Menurut Kemenkes, kondisi kesehatan dan mental ibu akan jauh lebih stabil ketika masa menyusui. Tak hanya itu, menyusui juga dapat bisa mengatasi trauma secara perlahan bagi sang ibu yang mengalami baby blues syndrome, terlebih jika belum terbiasa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
- Mempercepat pemulihan pasca melahirkan
Hal ini dikarenakan hormon oksitosin yang dikeluarkan selama masa menyusui. Hormon ini mengembalikan rahim ke ukuran normal dengan cepat, serta dapat mengurangi perdarahan pasca melahirkan.
- Menyejahterakan ekonomi keluarga dan negara
Menyusui dikenal sebagai investasi untuk kelangsungan hidup sang anak. Hal ini dikarenakan menyusui sangat terkait dengan kecerdasan anak yang berhubungan dengan IQ tinggi dan berdampak pada pencapaian akademik yang baik di masa depan, serta kesehatan sang anak yang akan terhindar dari berbagai penyakit di kemudian hari. Berdasarkan Kemenkes, sebuah studi menunjukkan bahwa tidak menyusui berhubungan dengan kerugian ekonomi sekitar 302 miliar dollar atau kurang lebih 0,49% dari Pendapatan Nasional Bruto setiap tahunnya karena meningkatnya risiko kematian ibu dan balita.
Referensi
- InfoDATIN Kemenkes. (2018). Menyusui sebagai Dasar Kehidupan. Kementerian kesehatan RI.
- Kemenkes. (2018). Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi. Didapat dari: https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi.
- Kemenkes. (2018). Menkes: Menyusui Adalah Investasi Cerdaskan Generasi. Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180820/2827491/menkes-menyusui-adalah-investasi-cerdaskan-generasi/.
- Hector, D., Allen, J. (2015). BENEFITS OF BREASTFEEDING. NSW Public Bulletin Volume 16, March – April 2005: University of Sydney. Sumber: https://www.publish.csiro.au/nb/pdf/NB05011.
- World Health Organization. (2020). Infant and young child feeding. Sumber: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
- Widodo, Y. (2011). Cakupan Pemberian ASI Eksklusif: Akurasi dan Interpretasi Data Survei dan Laporan Program. Gizi Indon 2011, 34(2): 101-108.
Penulis: Ratrya Khansa Amira – SCORA Batch 2019