The Health for All – JKN
July 4, 2014Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala
July 4, 2014Hampir di seluruh wilayah di Indonesia saat ini sedang mengalami hal yang sama, yaitu hujan yang turun terus-menerus. Berita-berita di berbagai media massa dan elektronik juga santer menyampaikan tentang bencana banjir yang melanda beberapa daerah, terutama Jakarta dan Manado.
Di Yogyakarta kita tercinta, hujan pun seperti tak pernah berisitirahat lama. Paling lama hanya reda beberapa jam, kemudian turun lagi hujan dalam waktu yang lama. Walaupun hingga saat ini banjir tidak terjadi di Yogyakarta, namun kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan, bukan hanya terhadap banjir, namun juga terhadap gangguan-gangguan kesehatan yang berpotensi muncul saat musim hujan seperti sekarang.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, ada beberapa penyakit menular yang harus diwaspadai masyarakat sehubungan dengan terjadinya hujan dan banjir, antara lain;
1. Diare
Di musim hujan dengan curah hujan tinggi, terjadi peningkatan potensi terjadinya banjir. Banjir ini akan membuat sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal menjadi tercemar. Hal ini juga akan berdampak pada ketersediaan air bersih yang semakin menipis. Itu semua berpotensi menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
Untuk mencegahnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta setelah buang air. Kedua, merebus air minum hingga mendidih setiap hari. Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal. Yang terakhir, segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila muncul gejala-gejala diare.
2. Demam Berdarah
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan saat musim hujan, banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas, dan tempat-tempat tertentu berisi air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk tersebut.
Untuk mencegahnya, kita harus ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu, segera berobat ke rumah sakit apabila menemukan gejala-gejala seperti panas tinggi tanpa sebab yang jelas, disertai adanya tanda-tanda pendarahan.
3. Penyakit Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira, dan ditularkan melalui beberapa jenis hewan, terutama tikus. Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotorannya akan bercampur dengan banjir tersebut. Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam di air banjir tersebut, berpotensi terinfeksi penyakit Leptospira.
Untuk menghindarinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, selalu menjaga kebersihan untuk menekan populasi tikus di lingkungan sekitar. Kedua, hindari bermain air saat banjir, terutama bila memiliki luka. Ketiga, gunakan pelindung, seperti sepatu, bila terpaksa harus masuk daerah banjir. Yang terakhir, segera berobat ke rumah sakit apabila menemukan gejala-gejala seperti panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.
Itu dia beberapa penyakit yang dapat muncul di musim hujan seperti saat ini. Agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, tetap waspada dengan menerapkan perilaku hidup sehat, makan yang baik dan bersih, istirahat yang cukup, serta senantiasa melakukan cuci tangan dengan sabun. (na)