Kanker Paru, Masa Depan Para Perokok
September 7, 2014SCORETRACTION (SCORE Attraction)
September 13, 2014Lupus, sebuah kata yang memiliki asosiasi kuat dengan sebuah penyakit, itulah yang banyak dirasakan oleh masyarakat awam. Sebagian menyangka bahwa lupus merupakan penyakit kulit, sebagian menyangka lupus merupakan penyakit menular seksual, dan bahkan ada yang menyangka lupus sebagai trend gaya di Indonesia pada tahun 1980-an, sedikit yang menyadari bahwa lupus sebenarnya adalah sebuah peyakit autoimmun yang tidak menular bahkan saat melakukan hubungan seksual. Tidak hanya masyarakat awam saja, mahasiswa kedokteran juga merasakan hal yang serupa perihal kurangnya pengetahuan mengenai lupus.
Fakta bahwa lupus kurang dikenal memberikan kesan bahwa penyakit ini tidak banyak diderita di masyarakat, padahal jika kita terjun dan melihat langsung jumlah penderita lupus di rumah sakit sekitar, cukup banyak dari pasien wanita yang menderita lupus. Dan hanya sedikit di antara mereka yang betul-betul memahami kondisi penyakit yang mereka derita dan bisa mengatasi kondisi tersebut. Oleh karena itu, SCOPH CIMSA UGM merasa perlu untuk mengadakan sebuah acara yang bisa memaparkan fakta-fakta mengenai lupus dan juga menjadi jembatan penghubung antara komunitas lupus dan para penderita lupus..
Pada acara Raising Awareness and Doing Action for Lupus, SCOPH CIMSA UGM mengundang dokter dan farmakologis yang sudah berpengalaman dengan penyakit lupus dan juga bekerjasama dengan komunitas odapus Omah Kupu yang telah aktif membantu para odapus sejak tahun 2001. Bertujuan agar para odapus dan teman-teman SCOPH bisa memahami konsep lupus secara lebih mendalam, memberikan kesempatan untuk menemukan solusi dari masalah-masalah yang kerap dimiliki oleh penderita odapus, dan juga memperkenalkan komunitas Omah Kupu kepada pada odapus yang kesulitan mencari teman dengan kondisi yang sama untuk berbagi cerita dan saling mendukung.
Acara dimulai dengan pemeriksaan darah gratis untuk odapus, dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan dari Project Officer RADIUS, lalu ada talkshow tentang Science of Lupus dari narasumber yaitu dr. Lisa Kurnia Sari, M.Sc., Sp.PD dan dra.Maria Caecilia Nanny Setiawati, M.Sc, Apt., tak lupa ada sesi sharing odapus yang dimulai dari Mbak Adisti, salah satu odapus pengurus komunitas Omah Kupu yang bercerita tentang pengalaman beliau sejak pertama kali terkena lupus, masa-masa penyakitnya menjadi parah dan bagaimana dia bisa menjalani hidup yang “normal” seperti orang lain pada umumnya. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pembicara dan ishoma.
Sambutan dari para odapus sangat luar biasa, mereka merasakan senang karena dapat bertemu dengan sesama odapus dan mendapat informasi tambahan tentang penyakit lupus. Member SCOPH CIMSA UGM dan teman-teman peserta lainnya juga memberikan apresiasi positif karena ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan dari acara ini tidak bisa didapatkan di kuliah formal.
Secara keseluruhan acara RADIUS SCOPH CIMSA UGM ini berjalan lancar dan sukses. Semoga awareness masyarakat terutama mahasiswa kesehatan tentang lupus semakin meningkat dan semoga dengan terselenggaranya acara ini mampu menginspirasi orang lain untuk melakukan aksi dan kontribusi untuk penyakit lupus. “Awareness without action is worthless”, untuk membuat sebuah perubahan dibutuhkan kepedulian dan kesadaran yang disertai sebuah tindakan. Akhir kata, BE ACTIVE WITH CIMSA !
(Ajrina Rarasrum, LPO CIMSA UGM 2014 – 2015)