FAKTA TENTANG ASI
July 18, 2019DOCTORS WITHOUT BORDERS 2018
August 20, 2019Rights of Street Adolescence & Children 2019
Terhitung sejak 2016, berdasarkan data Penyandang Masalah Kesejahteraan (PMKS) Dinas Sosial DIY, jumlah anak jalanan dan anak terlantar masing-masing 327 dan 14.450. Ketidakpastian hidup sebagai anak jalanan mengakibatkan mudahnya oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengeksploitasi masa kecilnya yang singkat menjadi buruh jualan, pengamen, dan terkadang bahkan ada yang menjadi korban perdagangan manusia. Tak hanya itu anak jalanan juga rentan terhadap kekerasan seksual, penyalahgunaan narkoba dan juga tidak sedikit penyakit yang kerap lekat dengan kehidupan jalanan seperti penyakit menular seksual, paru-paru, jamur, dsb. Fakta-fakta berikut membuat anak jalanan masuk sebagai kategori vulnerable people yang hak-hak dasar sebagai manusianya kerap diambil, menyebabkan akses terhadap perlindungan, kesehatan, kebersihan, dan kebebasan mereka tertutup (data BPS). Oleh karena itu dibuatlah proyek rumah singgah sebagai tempat perantara anak jalanan dengan pihak yang dapat membantu mereka. Salah satunya adalah Yayasan Rumah Impian Indonesia (YRII), organisasi non pemerintah yang bergerak sebagai rumah singgah ini menyediakan tempat untuk belajar, rumah untuk tinggal, dan komunitas berasas kekeluargaan yang sebagian besar dari mereka sangat butuhkan.
Dengan kesadaran akan hal hal tersebut, SCORP CIMSA UGM tergerak untuk meningkatkan kesadaran mengenai hak anak jalanan dan juga kesehatan serta kebersihan hidup sebagai children off and on the street. SCORP CIMSA UGM mengadakan acara REACH! Yang diadakan di Grhatama Pustaka (perpusda) pada tanggal 20 April 2019 . Acara ini dihadiri oleh 31 anak jalanan yang berasal dari berbagai daerah DIY (kalasan, tukangan, wonocatur, dan sidomulyo) dan member SCORP CIMSA UGM. Untuk meningkatkan pemahaman mengenai anak jalanan bagi member SCORP diadakan pre-project training yang diberikan oleh Human Rights Trainer CIMSA UGM dan pembicara dari director Yayasan Rumah Impian Indonesia. Pada Acara tersebut kami melakukan drama kecil-kecilan bertemakan gaya hidup sehat dan bersih seperti menampilkan cara sikat gigi yang benar dan merapihkan tempat tidur yang rapih. Setelah itu, kami mengajarkan lebih detail dalam bentuk forum group discussion tentang 6 langkah cuci tangan, pemakaian air bersih untuk mandi, tata cara sikat gigi, dan kebersihan pakaian. Anak-anak dengan riang dan antusias menyambut kegiatan terakhir yaitu melukis baju dan games Scorpoly.