Adanya pandemi Covid-19 berpengaruh pada banyak aspek, salah satunya adalah terhambatnya mobilitas. Kondisi tersebut juga berdampak pada tidak dapat dilaksanakannya kegiatan exchange. Oleh karena itu, dalam menyikapi keadaan tersebut, CIMSA UGM berinisiatif memberikan sneak peek kegiatan clinical exchange kepada member–member nya melalui salah satu aktivitas yang diadakan oleh SCO X. Pada aktivitas tersebut, akan dihadirkan beberapa dokter dari negara yang berbeda.

Melalui salah satu aktivitasnya, SCO X CIMSA UGM berhasil mengadakan intervensi kepada siswa-siswi kelas 7 SMP dalam rangka memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual sekaligus mendorong siswa-siswi tersebut agar dapat menjadi peer educator bagi teman-teman seusianya. Melalui kegiatan yang meliputi pemaparan materi, sesi diskusi, dan rangkaian games, anggota SCO X berupaya untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SMP tersebut mengenai kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual sehingga kedepannya mereka dapat menghindari dan terhindar dari perilaku yang dapat menyebabkan HIV/AIDS dan STIs (Sexual Transmitting Diseases) lainnya.

Indonesia merupakan negara yang cukup sering mengalami bencana. Maka dari itu, sudah sepatutnya informasi mengenai penanggulangan bencana diketahui dan dipahami oleh semua orang, termasuk anak-anak. CIMSA UGM berdedikasi untuk mendukung hal ini melalui salah satu kegiatan yang diadakan di sebuah sekolah anak-anak berkebutuhan khusus di Yogyakarta. Beberapa anggota dari CIMSA UGM berkunjung ke sekolah tersebut dan melihat bahwa terdapat banyak bangunan dari sekolah itu yang berisiko membahayakan warga sekolah ketika terjadi bencana. Melalui diskusi bersama pihak berkaitan lainnya, CIMSA UGM mengadakan suatu aktivitas untuk membantu sekolah tersebut.

Di Yogyakarta masih ada banyak pasien tuli yang merasa memiliki kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Maka dari itu SCO x CIMSA UGM berinisiatif untuk melakukan pengambilan data dengan menginterview beberapa dokter agar dapat mengetahui kondisi di RSUP Sardjito mengenai pelayanan pasien tuli dan kepentingan bahasa Isyarat bagi para tenaga kesehatan. Akan tetapi, sebelum berpartisipasi dalam tahapan riset tersebut, beberapa dokter merasa bahwa mahasiswa dari CIMSA harus mengetahui lebih banyak lagi aspek legal dari sebuah riset klinis (clinical trial) dan dasar-dasar riset.

Di wilayah X  seringkali didapati antrian panjang di salah satu tempat praktek dokter umum, tidak seperti tempat praktek dokter umum lain yang juga berada di wilayah yang sama. Setelah mencoba mencari  tahu informasi lebih dalam, ternyata pasien yang berobat rata-rata pasien Tuli yang mengaku cukup sulit mendapatkan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Teman Tuli juga banyak yang mengaku cukup kesulitan dalam menyampaikan apa maksud mereka kepada kebanyakan dokter yang mereka kunjungi jika tidak ada pendamping dari keluarga mereka dan hanya di tempat tersebut mereka bisa leluasa menyampaikan apa yang mereka rasakan kepada dokter tanpa perlu repot-repot membawa pendamping. Dengan latar belakang masalah di daerah X yang kebetulan wilayah tersebut juga merupakan wilayah tempat salah satu perguruan tinggi negeri berada, CIMSA di perguruan tinggi wilayah tersebut berencana mengadakan aktivitas yang ditujukan terutama untuk mahasiswa kedokteran.

Prevalensi diabetes di Kecamatan Atlantis merupakan yang tertinggi di kotanya. Setelah dilakukan asesmen dan pengambilan data sekunder, RnDC CIMSA UGM menyimpulkan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya situasi tersebut adalah gaya hidup warga yang tidak sehat akibat ketidaktahuan, minimnya informasi mengenai pemanfaatan BPJS untuk pemeriksaan kesehatan rutin, dan letak geografis yang terkesan lebih perkotaan dibandingkan kecamatan lainnya di wilayah tersebut. Situasi pandemi Covid-19 pun memperparah kebiasaan orang-orang setempat menjadi lebih sedenter. Di wilayah tersebut terdapat beberapa puskesmas dan kantor pusat organisasi pemerintahan berkaitan dengan Diabetes. Berdasarkan kondisi ini, CIMSA UGM berinisiatif untuk menyelenggarakan aktivitas yang bisa menindaklanjuti situasi tersebut.