Menu
Menu
Standing Committee on Sexual & Reproductive Health and Rights Including HIV & AIDS (SCORA) focuses on issues related to reproductive health, HIV/AIDS, sexually transmitted infections (STIs), gender equality, maternal health, and gender-based violence. SCORA remains courageous and believes that the best way to prevent problems from arising in the community is through education including those topics which could be considered taboo. It is not only a disease that SCORA is trying to defeat, but also the stigma that is circulating in society with education-based activities.
To provide necessary tools to advocate for sexual and reproductive health rights within respective communities in a culturally respective fashion.
Member SCORA Batch 2023
Seperti yang kita tahu kalau isu mengenai hak dan kesehatan seksual dan reproduksi di Indonesia masih sangat tabu dibicarakan. Selama bergabung menjadi member SCORA, aku bisa memperluas wawasanku tentang kesehatan reproduksi seksual, kesehatan ibu dan anak, identitas seksual dan jenis kelamin, tindak kekerasan berdasarkan gender, dan HIV & AIDS serta penyakit menular seksual lainnya. Dengan begitu, aku juga bisa mengedukasi dan meningkatkan kesadaran banyak orang terkait isu-isu ini!
Aktivitas yang dijalankan SCORA CIMSA UGM juga seru-seru banget! kita merayakan kampanye dan selebrasi penting seperti Hari AIDS Sedunia, Hari Perempuan Sedunia, Bulan Kesadaran Kanker Seviks dan Payudara, dan masih banyak kampanye lainnya. Disini juga aku ketemu temen-temen yang seru abisss & bikin core memories bareng selama di CIMSA UGM. KALAU KALIAN MAU JOIN SCO YANG PALING BASAH, RAWR, DAN GACOR, GAS BANGETTT JOIN SCORA!
Member SCORA Batch 2023
Pertama kali tau SCORA itu aku sangat tertarik banget sih. Fokus SCORA itu ada di sexual and reproductive health and rights termasuk HIV/AIDS. Aku merasa di lingkungan sosial sekitarku itu masih kurang mendapatkan wawasan dan edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Walaupun masih dianggap tabu, tetapi tidak bisa dipungkiri dengan seiring perkembangan zaman, kesehatan seksual dan reproduksi ini penting untuk diketahui, terutama di kalangan remaja. Itulah yang menjadi alasan aku tertarik untuk bergabung dengan SCORA di CIMSA. Awalnya aku kira saat masuk CIMSA dan gabung di SCORA itu bakal terlalu serius untuk ngejalanin proker-prokernya. Ternyata aku salah besar. Sangat seru sekali tidak seperti yang aku bayangkan. Bertemu banyak keluarga baru dan berbagi pengalaman satu sama lain, yang dimana itu bisa ngebuat relasi semakin luas lagi dan menambah wawasan baru juga buat aku pribadi. Yang pastinya dapet ilmu-ilmu yang bermanfaat seputar kesehatan seksual dan reproduksi. Jujur entah kenapa aku merasa secinta dan sebangga itu sama SCORA. Thank you for always having me SCORA.
Tingginya angka anak di bawah umur yang terkena HIV/AIDS terutama dari kalangan remaja menjadi salah satu permasalahan yang harus ditangani. SCORA CIMSA UGM berusaha mengubah stigma yang ada dan melakukan tindak preventif melalui kegiatan INSIDE OUT. INSIDE OUT dimulai dengan Local Peer Education Training (LPET) bersama PETRA dan Pita Merah Yogyakarta beserta workshop painting the red ribbon. kegiatan berlanjut ke #MariBercerita dengan partisipan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Yogyakarta, membahas ADHA/ADHIV dan pengurangan stigma masyarakat. Kegiatan akan ditutup dengan memberikan edukasi melalui ground campaign di Malioboro.
World AIDS Day diselenggarakan setiap tahunnya guna memperjuangkan hak ODHA/ODHIV di Indonesia. Tahun ini, World AIDS Day dilaksanakan dengan mencakup beberapa kegiatan, diantaranya LPET terkait basic peer education dan PPT terkait HIV & AIDS 101, social experiment guna menganalisis secara langsung respon masyarakat terhadap ODHA/ODHIV, 3 days campaign akan dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menurunkan stigma masyarakat terkait ODHA/ODHIV, edukasi populasi kunci beserta masyarakat umum melalui webinar dan talkshow, serta advokasi terkait pemenuhan hak ODHA/ODHIV di masa pandemi.
SECATEEN merupakan kegiatan edukasi remaja terkait hak serta kesehatan seksual dan reproduksi di SMPN 4 Ngaglik. Kegiatan dalam SECATEEN mencakup training panitia yang ditujukan untuk mempersiapkan panitia menjadi peer educator, pelaksanaan bonding dengan olahraga pagi, serta pengadaan intervensi dengan dua topik, yaitu HIV & AIDS dan gender based violence. Intervensi akan diikuti dengan FGD, role play, dan red ribbon challenge.
